UNEJ PONSTAT
Laboratorium Statistika, FMIPA Universitas Jember Jalan Kalimantan 27 Jember 68121
On Line Dynamic Statistics Module
Model Linier Tergeneralisir (GLM) dengan Variabel Kualitatif (Dummy)
Perhatian: Halaman ini bertujuan mengilustrasikan kemampuan R-shiny dalam
alanisis data online model Tutorial, tetapi Paparan Teori yang ada di halaman ini belum lengkap dan tidak bisa dijadikan
acuan/rujukan, harap maklum !!!
Oleh I Made Tirta, Februari 2015, alamat: Laboratorium Statistika, Jurusan Matematika FMIPA UNiversitas Jember.
Latar belakang
Dengan kemajuan komputer, peneliti dapat melakukan alternatif-alternatif analisis dan visualisasi dengan lebih cepat. Oleh karena itu, sekarang pengguna statistika tidak saja dituntut trampil mengaplikasikan
salah satu metode statistika, tetapi juga peka dalam melihat 'keganjilan' dan mengeksplorasi model
model alternatif yang lebih baik, sesuai kebutuhan. Dalam modul ini dibahas pemodelan regresi linier
yang mengandung variabel kelompok yang diakomodasi dengan mendefinisikan variabel boneka (dummy).
Pertanyaan mendasarnya adalah "Apakah keberadaan kelompok (pengelompokan), $G$ tersebut menyebabkan
terjadinya heterogenitas dalam hubungan $X$ degan $Y$ dengan kata lain, apakah $G$ berpengaruh terhadap hubungan (regresi) antara variabel $X$ dan $Y$.
Tujuan
Pada akhir kegiatan, mahasiswa diharapkan
dapat menyebutkan asumsi model linier terampat;
dapat menyebutkan komponen penting model linier terampat;
dapat melakukan analisis model linier terampat, khususnya model logit, probit loglinier sesuai kondisi data;
dapat memilih model terbaik dalam menggunakan analisis model linier terampat, khususnya model logit, probit loglinier sesuai kondisi data;
Bahasan
Materi yang dibahas dalam kegiatan ini adalah
Asumsi dan Komponen Penting dalam GLM
Estimasi Parameter pada GLM
Pemilihan Model Terbaik
Model-model khusus
Eksplorasi Model secara Numerik (GOF, AIC, BIC)
Menentukan Model 'Terbaik'
Regresi Linier Normal/Klasik
Misalkan hubungan antara
peubah respon ($Y_i$) dengan peubah tetap ($X_i$) untuk subjek
$i=1,2, ... n,$ ditentukan oleh
$$
\left.\begin{array}{cccc}
Y_1&=&\beta_0 + \beta_1 X_1+\epsilon_1& \\
\vdots & \vdots & \vdots& \\
Y_i&=&\beta_0 + \beta_1 X_i+\epsilon_i&\\
\vdots & \vdots & \vdots& \\
Y_n&=&\beta_0 + \beta_1 X_n+\epsilon_n &
\end{array}
\right\}
$$
dengan:
$X_i$ adalah peubah tetap yang
tidak bersifat acak (lebih lanjut diasumsikan $X_i$ diukur tanpa
kesalahan);
$\epsilon_i$, yaitu komponen kesalahannya,
adalah berdistribusi identik dan independen normal dengan nilai-tengah 0
dan varian konstan (misalnya $\sigma^2$);
kesalahan individu
satu dengan lainnya saling bebas, yaitu untuk $i \neq i^\prime$,
maka $\epsilon_i || \epsilon_{i^\prime}$ atau korelasi
$\epsilon_i$ dengan $\epsilon_{i^\prime}$ adalah 0.
Dari asumsi dapat ditentukan bahwa ekspektasi dari setiap
respon adalah
$$\mu_i=
E\left[Y_i|X_{i}\right]=\beta_0 + \beta_1 X_i
$$yang merupakan sebuah garis lurus yang kita sebut garis regresi
populasi. Sedangkan sebaran setiap pasangan $(X_i,Y_i)$ akan
berada pada atau sekitar garis tersebut sesuai dengan besarnya
$\epsilon_i$.
Dalam Model Linier
Tergeneralisir (MLT) atau Generalized Linear Models (GLM),
asumsi model lebih longgar dan digeneralisasikan dengan cara
berikut:
Asumsi (i) diperluas untuk memungkinkan $Y_{i}$ mempunyai distribusi
yang sama dan saling bebas dari distribusi keluarga
eksponensial.
Pada asumsi (iii) hubungan antara komponen prediktor ($\eta$)
dan komponen acak ($\mu$) tidak mesti identitas, tetapi diperluas
untuk suatu fungsi monoton dan diferensiabel , $g$,
yaitu $\eta_{i}=g(\mu_{i})$. Fungsi $ g $ disebut fungsi
link. atau link function.
Jadi dalam model linier tergeneralisir ada tiga komponen yang
penting yaitu:
komponen distribusi, yaitu $y$ berdistribusi keluarga eksponensial;
komponen prediktor linier, yaitu $\eta =\mathbf{
x^{T}\beta;}$
fungsi link yaitu fungsi monoton dan diferensiabel
$g$ sehingga $g(\mu)=\eta$ atau dalam bentuk yang lebih lengkap,
$$g(\mu_i)=g[E(Y_i)]=\beta_0+\beta_1X_{i1}+\beta_2X_{i2}+\cdots+
\beta_pX_{ip}.$$ Adanya fungsi link memungkinkan prediktor linier
memiliki daerah rentang seluruh bilangan riil ($ -\infty< x <\infty)$
tetapi respon $y$ memiliki rentang tertentu (misalnya $ 0 < y < 1 $ untuk binomial;
dan bilangan cacah untuk respon hasil pencacahan, atau count data).
Distribusi Keluarga Eksponensial
Suatu peubah acak $Y$ dengan fungsi kepadatan probabilitas
(f.k.p.) $f$ dan parameter $\theta$ dikatakan menjadi anggota
distribusi keluarga eksponensial, jika $f$ dapat dinyatakan sebagai: \begin{equation}
f(y;\theta)=\exp[a(y)b(\theta)+c(\theta)+d(y)]. \label{eq:gf1}
\end{equation}
Pada (\ref{eq:gf1}) $s(y)=\exp (d(y)); t(\theta)=\exp
(c(\theta))$. Dalam beberapa kasus fungsi $a,b,c $ dan $d\,$
mungkin mengandung parameter lain yang disebut parameter
nuisan/ gangguan Dobson [hal
22-23] yang pada umumnya tidak menjadi perhatian utama dan
sering dianggap sebagai parameter yang telah diketahui (tidak
perlu diestimasi). McCullagh dan
Nelder dalam
mendefinisikan distribusi keluarga
eksponensial dengan parameter
gangguan yang eksplisit, $\phi$.
Dalam keadaan khusus $a(y)=y$, maka(\ref{eq:gf1}) menjadi:
\begin{equation}
f(y)=\exp[yb(\theta)+c(\theta)+d(y)] \label{eq:gfc}
\end{equation} dan (\ref{eq:gfc}) disebut bentuk
kanonik dari distribusi keluarga
eksponensial dan $b(\theta)$ disebut parameter natural
dari distribusinya.
Distribusi Binomial dengan Parameter $n,p$
Distribusi Binomial juga
termasuk anggota keluarga eksponensial. Distribusi
Binomial dengan parameter $n,p$ mempunyai fungsi kepadatan
\begin{align*}
f(y)& = \binom{n}{y} p^y (1-p)^{n-y};\;y=0,1,2,\ldots,n \\
& =\exp\left[ y\log p + (n-y) \log(1-p) + \log \binom{n}{y} \right]\\
&=\exp\left[ y\log \left(\frac{p}{1-p}\right) + n \log(1-p) + \log \binom{n}{y} \right]\\
&=\exp\left[ y\text{logit } p + n \log(1-p) + \log \binom{n}{y} \right]
\end{align*}
Dengan
\[\text{logit } p = \log \left(\frac{p}{1-p}\right)\]
Jadi $b(\theta)=\text{logit } p; c(\theta) = n\log(1-p)$. Dengan mencari turunan pertama dan
kedua masing-masing $b(\theta)$ dan $c(\theta)$ diperoleh
\[E(Y)=np \text{ dan } Var(Y)=np(1-p) \]
Dalam prakteknya distribusi Binomial $(n,p)$ sering dimodifikasi menjadi
distribusi Binomial $(1,\mu)$ dengan mentransformasi $x=y/n;\; x=0,\ldots, 1$ sehingga
mempunyai nilai-tengah $\mu_X=\mu$ dan ragam Var$(X)=\sigma_X^2=\mu(1-\mu)$.
Distribusi Poisson
dengan Parameter $\theta$
Peubah acak $Y$ yang berdistribusi
Poisson mempunyai fungsi
kepadatan probabilitas
\begin{eqnarray}
f(y) & = & \frac{\theta^{y} e^{- \theta}}{y!},\;\;\;
y=0,1,2,3,\cdots \nonumber \\
& = & \exp [y \log \theta - \theta - \log y!]. \label{eq:p}
\end{eqnarray}
Pada persamaan (\ref{eq:p}) $b(\theta)= \log \theta,\;
c(\theta)=-\theta,\;d(y)=- \log y\!. $
Dengan demikian $E[Y]=\theta$ dan Var[$Y]=\theta.$
Distribusi Normal dengan Parameter $ \theta $ dan
$\sigma$
Bentuk fungsi kepadatan probabilitas dari peubah acak $Y$ yang
berdistribusi Normal/Gaussian adalah
\begin{align}
f(y) & = \frac{1}{\sqrt{2\pi}\sigma} \exp \left(- \frac{1}{2}
\left( \frac{y-\theta}{\sigma}\right)^{2}\right),\; \;-\infty < y < \infty\nonumber \\
&= \exp \left( -\frac{y^{2}}{2\sigma^{2}} + \frac{y\theta}{\sigma^{2}} -
\frac{\theta^{2}}{2\sigma^{2}} - \frac{1}{2} \log (2\pi\sigma^{2})\right).\label{eq:n}
\end{align}
Pada persamaan (\ref{eq:n}) $$b(\theta)=\theta/\sigma^{2},\, d(y)
= y^{2}/(2\sigma^{2})\nonumber$$
dan $c(\theta)=-\theta^{2}/(2\sigma^{2})-\frac{1}{2} \log (2\pi\sigma^{2}).$
Di sini $\sigma\,$ adalah parameter nuisan.
Jadi,
$E[Y] = \theta $ dan Var$[Y] =\sigma^{2}$.
Distribusi Gamma dengan parameters $\theta $ dan
skala $\phi$.
Peubah acak $Y$ yang berdistribusi
Gamma mempunyai fungsi kepadatan
probabilitas
\begin{eqnarray}
f(y) &=& \frac{\theta (y \theta)^{\phi-1} e^{-y\theta}}{\Gamma(\phi)},\,
\;y>0,\nonumber \\
&=& \exp[-y\theta + (\phi-1)\log y + \phi \log \theta - \log \Gamma(\phi)].\label{eq:gm3}
\end{eqnarray}
Pada persamaan (\ref{eq:gm3}) $b(\theta)=-\theta,\, a(y)=y,\,c(\theta)=\phi \log\theta-\log
\Gamma(\phi),\, d(y)=(\phi-1) \log y.$ Maka, $E[Y]= \phi/\theta$,
Var[$Y]=\phi/\theta^{2}$. Di sini $\phi$ adalah parameter nuisan.
Fungsi Link
Diantara fungsi- fungsi link yang dapat digunakan, ada yang disebut
fungsi link kanonik yaitu fungsi hubungan yang
terjadi pada saat $b(\theta)=\eta=\sum_{j=0}^p \beta_jx_j$.
Untuk distribusi binomial misalnya fungsi yang bisa dipakai adalah:
fungsi logit, yang nerupakan fungsi link kanonik
yaitu \[\eta=\log \left(\frac{\mu}{1-\mu}\right);\]
fungsi probit, yaitu \[\eta = \Phi^{-1}(\mu);\]
dimana $\Phi$ adalah fungsi kumulatif dari distribusi Normal, yaitu
\[\Phi(x)=\int_{-\infty} ^x \frac{1}{\sqrt{2\pi}}\exp\left[-\frac{1}{2}z^2\right] dz;\]
dan
komplementari $\log-\log$, yaitu \[\eta=\log [-\log (1-\mu)].\]
Variabel Kualitatif pada Variabel Penjelas
Misalkan selain mengandung peubah penjelas yang merupakan peubah
kualitatif (kelompok) dengan dua tingkat (misalnya L=Laki-laki dan P=perempuan), data juga mengandung
variabel respon (Y1,Y2,Y3,...) yang tidak semuanya bersebaran Gaussian (misalnya ada yang biner, ordinal,
ataupun kontinu yang centerung tidak simetris).
Pertanyaan mendasar dari data seperti ini adalah, apakah penyebaran
data antara kelompok yang satu (L) berbeda dengan kelompok yang lain (P).
Apakah garis regresi penduga data cukup diwakili satu garis atau dua garis
yang berbeda. Selain itu, sebaran apa yang paling pas untuk jenis respon yang dipelajari.
Tabel 1. Contoh Data dengan Berbagai Skala Variabel Respon dan variabel Kualitatif (G)
Subjek
X
Y1
Y2
Y3
G
1
10
20
2
S1
L
2
30
25
3
S1
P
3
10
20
4
S2
L
4
10
20
0
S2
P
...
...
...
...
...
...
G dalam prakteknya bisa merupakan salah satu pengelompokan yang bersifat kasat mata (hard group),
seperti: Jenis Kelamin, Sekolah, Lokasi asal, Perusahan Retailer, Jenis Operasi (24 jam/ tidak) dan lain-lain.
Ada kalanya kita perlu mengelompokkan berdasarkan keseluruhan karakter subjek penelitian dengan menggunakan
analisis klaster. Pengelompokkan dengan pengklasteran bisa disebut soft group karena bersifat laten.
Ada empat kemungkinan sebaran data (X,Y) jika dipisahkan berdasarkan kelompok (G), yaitu:
kedua kelompok menyebar sama sehingga tidak perlu dibedakan
antara kelompok satu dengan yang lain sehingga cenderung membentuk satu garis lurus;
kedua kelompok menyebar berbeda dengan kecenderungan memiliki
kemiringan yang sama tetapi konstanta berbeda sehingga membentuk dua garis lurus sejajar ;
kedua kelompok menyebar berbeda dengan kecenderungan memiliki
kemiringan yang berbeda tetapi konstanta sama sehingga membentuk dua berkas garis. Dalam analisis statistika model ini dianggap sama dengan model berikutnya (yaitu dianggap sebagai model dengan garis berbeda);
kedua kelompok menyebar berbeda dengan kecenderungan memiliki
kemiringan maupun konstanta yang berbeda sehingga membentuk dua garis lurus berbeda ;
Sedangkan dilihat dari sebaran distribusi variabel responnya, ada 4(empat) kandidat yang penting, yaitu
Binomial (biner), Poisson (cacahan), Gamma (Positif kontinu dan tidak simetris), dan Gaussian untuk (kontinu simetris). Selain itu jenis distribusi tertentu, juga cenderung membentuk hubungan tertentu (link) yang tidak selalu linier. Gabungan antara distribusi dan link ini dalam R disebut sebagai family.
Variabel Boneka Model Paralel
Untuk menangani data dengan variabel kualitatif, kita dapat menanganinya
dengan memperkenalkan varibel boneka ( dummy variable).
Misalkan $g$ adalah variabel
kualitatif dengan $g_i=L$ atau $g_i=P$ . Kita dapat mendefinisikan
vektor $\mathbf{D}$ dengan
\begin{equation}
D_{i}= \left\{\begin{array}{cl}
1& \text{ jika } g_i=L \\
0& \text{ untuk yang lain}
\end{array}\right.
\end{equation}
Dengan demikian bentuk model antara $Y_i$ dengan variabel-variabel
lainnya dapat dituliskan sebagai
\begin{equation}
Y_i=\beta_0+\beta_1X_1+\beta_2D_i+\epsilon_i
\end{equation}
Jika diteliti lebih jauh, maka model untuk kelompok $L$ dan kelompok $P$,
masing masing adalah:
\begin{align}
L:Y_i& =\beta_0+\beta_1X_i+\beta_2+\epsilon_i\nonumber \\
&= (\beta_0+\beta_2)+ \beta_1X_1 \\
P:Y_i& =\beta_0+\beta_1X_1+\epsilon_i
\end{align}
Dengan demikian pengenalan variabel boneka $D$ di atas menunjukkan:
model yang diperiksa adalah model linier paralel yaitu model dengan konstanta berbeda
($\beta_0$ dan $\beta_0+\beta_2$) tetapi gradien sama ($\beta_1$);
$\beta_2$ adalah parameter yang menentukan apakah
model untuk kedua kelompok perlu dibedakan konstantanya
Secara formal uji hipotesis $\beta_2$ adalah
$H_0$: $\beta_2$=0 (menunjukkan model untuk kedua kelompok sama)
$H_A$: $\beta_2\neq 0$ (menunjukkan model untuk kedua kelompok berbeda)
Model dengan Interaksi
Apabila kita ingin memeriksa apakah selain konstantanya gradiennya juga berbeda,
kita perlu memperkenalkan peubah boneka lain yang mewakili adanya interaksi antara
peubah $X$ dengan $g$. Misalkan kita definisikan vektor
$D_X$ dengan
\begin{equation}
D_{Xi}= D_i*X_i
\end{equation}
Dengan demikian bentuk model antara $Y_i$ dengan variabel-variabel
lainnya dapat dituliskan sebagai
\begin{equation}
Y_i=\beta_0+\beta_1X_1+\beta_2D_i+\beta_3D_{Xi}+\epsilon_i
\end{equation}
Jika diteliti lebih jauh, maka sekarang model untuk kelompok $L$ dan kelompok $P$,
masing masing adalah:
\begin{align}
L:Y_i& =\beta_0+\beta_1X_i+\beta_2+\beta_3X_i+\epsilon_i\nonumber \\
&= (\beta_0+\beta_2)+ (\beta_1+\beta_3) X_1 \\
P:Y_i& =\beta_0+\beta_1X_1+\epsilon_i
\end{align}
Jadi signifikan tidaknya $\beta_2$ menentukan perlu tidaknya model dengan konstanta berbeda,
sedangkan signifikan tidaknya $\beta_3$ menentukan perlu tidaknya model dengan gradien
berbeda untuk kedua kelompok yang ada.
\begin{equation}
D_{i}= \left\{\begin{array}{cl}
1& \text{ jika } g_i=L \\
0& \text{ untuk yang lain}
\end{array}\right.
\end{equation}
Variabel Boneka dengan Konstanta Implisit
Dalam model dengan variabel dummy (boneka), terutama dengan aplikasi menggunakan komputer,
dalam hal tertentu, kita merlukan model dengan konstanta implisit.
Pada hasil komputer model ini memungkinkan perhitungan koefisien masing-masing kelompok justru menjadi
lebih eksplisit. Paling tidak ada dua kondisi kenapa model ini
bermanfaat yaitu:
secara teoritik pada saat nilai peubah penjelas nol, nilai
respon juga nol;
untuk model dengan peubah kualitatif (kelompok), model ini
memudahkan interpretasi konstanta masing- masing kelompok.
Untuk model dengan variebel kualitatif dengan konstanta implisit,
definisi peubah boneka harus dibuat secara
terpisah untuk masing- masing kelompok seperti berikut:
diperlukan $k$ variabel boneka untuk satu peubah
kualitatif dengan tingkat kelompok sebanyak $k$;
untuk peubah kualitatif $g$ dengan dua tingkat $P,L$, maka
perlu didefinisikan dua peubah boneka misalnya $D_L$ dan $D_P$ dengan
\begin{align*}
D_{Li} & = \left\{\begin{array}{cl}
1& \text{ jika } g_i=L \\
0& \text{ untuk yang lain}
\end{array}\right. \\
D_{Pi} & = \left\{\begin{array}{cl}
1& \text{ jika } g_i=P \\
0& \text{ untuk yang lain}
\end{array}\right.
\end{align*}
Sedangkan bentuk modelnya akan menjadi
\begin{equation}
Y_i=\beta_2D_{Li}+\beta_3D_{Pi}+\beta_1X_1+\epsilon_i
\end{equation}
Jika diteliti lebih jauh, maka model untuk kelompok $L$ dan kelompok $P$,
masing- masing adalah:
\begin{align*}
L:Y_i& =\beta_2+ \beta_1X_i+\epsilon_i\nonumber \\
P:Y_i& =\beta_3 + \beta_1X_1+\epsilon_i
\end{align*}
Jadi konstanta untuk kelompok $L$ adalah $\beta_2$ dan
konstanta untuk kelompok $P$ adalah $\beta_3.$
Kecocokan model
Kecocokan model dapat dilihat dari nilai R-square, $R^2$, semakin besar nilainya (mendekati 1), semakin baik kecocokan modelnya.
$$R^2= \frac{\displaystyle\sum_{i=1}^N \left(y_i-\bar{y}\right)^2-\sum_{i=1}^N \left(y_i-\hat{y}\right)^2}
{\displaystyle\sum_{i=1}^N \left(y_i-\bar{y}\right)^2}.$$
(Lihat Mendenhall 1993).
Jadi $R^2$ ekuivalen dengan rasio penurunan jumlah kuadrat dari model yang digunakan
terhadap jumlah kuadrat deviasi terhadap rata-rata $\hat{y}$. Semakin besar $R^2$
berarti semakin kecil simpangan data terhadap garis regresi model. Secara ekstrim $R^2=1$
menunjukkan bahwa simpangan nilai observasi dengan nilai estimasi sama dengan 0 dan
model menjadi sempurna yaitu tidak ada data yang menyimpang dari (berada di luar)
garis regresi. Dengan kata lain semakin besar $R^2,$ semakin kecil
selisih nilai observasi dengan nilai rata-rata regresi yang berarti semakin besar manfaat garis regresi
dalam menjelaskan hubungan antara prediktor dan respon.
Pemeriksaan model dapat juga dilakukan dengan menggunakan kriteria
informasi Akaike (AIC}) yang menghitung perimbangan antara besarnya
likelihood dengan banyaknya variabel dalam model. Besarnya AIC dihitung melalui rumus
berikut
$$
AIC=-2l(\boldsymbol{\hat{\theta}}) + 2q,
$$
dengan $l(\boldsymbol{\hat{\theta}})$ adalah nilai likelihood
dari model yang dihadapi dan $q$ adalah banyaknya parameter dalam model.
Secara umum, semakin kecil nilai AIC model yang dipakai semakin cocok.
Model yang dianggap terbaik adalah model dengan nilai AIC minimum.
Namun demikian, dengan pertimbangan aspek lain, perbedaan AIC yang tidak
terlalu besar mungkin dapat diabaikan.
Untuk
pembahasan lebih mendalam tentang AIC dapat dilihat pada Akaike (1972) Chamber & Hastie (1993) dan Venables & Ripley(1996)
Metode
Mengeksplorasi data untuk menentukan variabel-variabe yang berhubungan secara linier, termasuk dengan variabel kualitatif
Menymak hasil GOF hasil analisis untuk melihat adanya keganjilan dan perlunya mengeksplorasi model
yang lebih baik
Memeriksa alternatif-alternatif model
Menentukan model yang dianggap terbaik
Menarik kesimpulan analisis berdasarkan model terbaik
Ilustrasi dengan R
Sintaks untuk melakukan analisis regresi linier sederhana adalah dengan fungsi glm() atau
glm2()
Pada bagian ini disajikan secara naratif data langkah pemeriksaan asumsi dan pemeriksaan
dan pemeriksaan beberapauji GOF model seperti teori yang disampaikan sebelumnya.
Anda dapat mengaktifkan data dalam databse atau impor data anda sendiri untuk bahan analisis/ ilustrasi.
Pilihan Data
Khusus untuk Import Data, cari file:
Header:
, Pemisah:
,
Kutipan:
Luaran 1. Data Aktif
Dari summary data yang ada, kita bisa menentukan variabel-variabel (kuantitatif) yang akan dijadikan variabel bebas (eksplanatori) dan variabel terikat (respond). Sebelum menentukan variabel bebas dan terikat (respon),
kita dapat juga membuat matriks korelasi untuk mendeteksi variabel-variabel yang terindikasi memiliki hubungan.
Hasil matriks korelasi dan matriks diagram pencarnya adalah sebagai berikut. Untuk variabel respon pada GLM anda bisa menggunakan
baik variabel kualitatif maupun kuantitatif dengan pilihan distribusi yang sesuai.
Eksplorasi Grafik Matriks Diagram Pencar
Selain melihat matriks korelasi, kita juga bisa melihat matriks diagram pencar untuk mendapatkan gambaran variabel-variabel yang terindikasi memiliki hubungan linier.
Untuk mendapatkan gambaran variabel-varabel yang berhubungan,
dapat dihitung matriks korelasi ataupun matriks diagram pencar
dari (minimal 2) variabel kuantitatif/numerik.
Matriks Korelasi
Matriks korelasi dari variabel-variabel kuantitatif
Luaran 2. Matriks Korelasi
Kelompok dari Klaster K-Means
Jika pengelompokan real yang ada, dirasa tidak cukup bisa menjelaskan indikasi heterogenitas pada data, kita
dapat memeriksa pengelompokan dengan menggunakan analisis klaster, salah satunya yang paling sederhana adalah
K-Means. Pembahasan lebih rinci tentang analisis klaster dapat dilihat pada Tirta (2015),
E-Modul: KLaster Validasi dengan ClValid.
Untuk membuat data $x$ menjadi $k$ klaster degan K-Means sintaksnya adalah.
#KMeans dari paket RcmdrMisc
KMeans(x,center=k)
Data juga miliki variabel kualitatif yang kasat mata. Kita juga bisa membuat pengelompokan berdasarkan hasil klastering data, misalnya menggunakan KMeans dengan
ukuran klaster
.
Hasil klaster dengan KMeans adalah sebagai berikut
Matriks Diagram Pencar
Untuk mendapatkan gambaran variabel-bariabel yang berhubungan, selain matriks korelasi dapat juga dibuat matriks diagram pencar secara
global, dari variabel-variabel terpilih di atas.
Gambar 1. Grafik Diaram Pencar
dan Plot Diagonal
Pertanyaan: Apakah pengelompokkan berdasarkan variabel-variabel kualitatif yang ada, sesuai dengan indikasi heterogen dalam data? Apakah bisa menjelaskan adanya indikasi heterogenitas dalama data?
Pemilihan Variabel $X,Y$ dan Kelompok
Selanjutnya kita bisa memilih variabel-variabel untuk diperiksa dan dianalisis lebih lanjut
,
,
, Family:
Pemeriksaan Pengaruh Kelompok dengan Model Umum
Setelah memeriksa knormalan data, pemeriksaan diteruskan dengan memeriksa grafik pencaran dan dignostik
model untuk melihat apakah asumsi kelinieran dan tidak adanya outlier bisa dianggap terpenuhi.
Eksplorasi Diagram Pencar dengan Kelompok
Dari matriks diagram pencar, kita dapat lebih menfokuskan pemeriksaan pada dua variabel yang diinginkan.
Pengguna dapat memilih mengikutsertakan grafik garis regresi atau tidak.
Untuk informasi lebih lengkap tentang pembuatan grafik pada R dapat dilihat pada Tirta (2015), E-Modul: Grafik dengan R .
Gambar 2. Grafik Diagram Pencar
Garis Regresi (Khusus 2D)
Pemeriksaan dan Uji Kenormalan Residu
Grafik QQ-Plot dari variabel terikat/ respon adalah sebagai berikut
Gambar 2. QQ-Plot dari variabel Respon
Secara statistik hasi uji kenormalan menggunakan salah satu uji
adalah sebagai berikut ini.
Luaran 3. Hasil Uji Kenormalan Variabel Respon
Pemilihan Model Final
Selanjutnya kita bisa memeriksa luaran analisis regresi untuk melihat signifikansi model,
signifikansi masing-masing koefisien regresi $\boldsymbol{\beta}$ dan GOF yang ditunjukkan oleh
nilai $R^2$.
Dari hasil di atas, maka model yang leboh eksplisit yang dianggap terbaik adalah
Luaran Analisis
Luaran 5. Hasil Uji Regresi Yang dianggap Terbaik
Ukuran Goodness of Fit
Nilai AIC dan BIC untuk model final spesifik adalah sebesar
ANAVA Regresi
Grafik Diagnostik Model
Gambar 3. Grafik Diagnostik Regresi.
Matriks Desain X
Dari model di atas, bentuk matriks desain
yang dipakai adalah (
baris pertama)
Prediksi pada GLM
Dalam GLM, hubungan antara variabel eksplanatori dengan prediksi nila respon, terjadi lewat
fungsi link, sehingga hubungan yang terjadi tidak selalu identitas.
$$g[E(Y_i|X=x_{ij})]=\sum_{j=1}^p x_{ij} $$
R menyediakan fungsi predict() seberti berikut ini.
Pertimbangan pengaruh variabel kualitatif (kelompok) dalam regresi, dapat dilakukan dengan mendefinisikan variabel boneka ( dummy)
Pertimbangan pengaruh variabel kualitatif (kelompok) dalam regresi, akan menghasilkan
salah satu model yaitu model paralel, interaksi, atau model tanpa variabel kualitatif (tidak ada pengaruh).
Model terbaik dapat dilihat dari nilai AIC, atau BIC terkecil dan $R^2$ terbesar (terutama $R^2$ yang tersesuaikan)
Tugas
Koefisien determinasi $R^2$ ada yang disebut tersesuaikan Adjusted-$R^2$, cari formula untuk jenis koefisien determinasi ini. Perhatikan angkanya dalam luaran R. Dapatkan anda mendeteksi perbedaan yang mencolok antara keduanya (tersesuaikan dan tidak), kapan terjadi? Dengan kata lain, kapan Adjusted-$R^2$ menjadi penting dipertimbangkan.
Tentukan indikasi atau tanda-tanda perlunya mempertimbangkan variabel kualitatif dalam model regresi
Dalam ilustrasi menggunakan komputer, untuk analisis regresi dengan kelompok,
apa kelebihan dan kekurangan dari model dengan konstanta implisit dan model dengan konstanta eksplisit
beri ilustrasi (terasuk bentuk dan memanfaatkan matriks desainnya)
Tentukan dan beri contoh ilustrasi melakukan prediksi dengan menggunakan model regresi dengan
variabel kelompok. Misalnya Seseorang (subjek/responden) mimiliki nilai $X$ tertentu $X=x1$ (silakan tentukan nilainya), dan dia berasal dari kelompok $g1$.
Diharapkan juga mengeksplorasi format lain (Format analisis Data) dari topik GLM pada bagian berikut
Eksplorasi Regresi (LM-GLM)
Sumber Bacaan Teori:
[1] Tirta, IM 2009.[Bab 2 Model Linear Klasik] Analisis Regresi dengan R.
UNEJ Press [2] Tirta, IM. 2014. Bab 5. Eksplorasi Data. Presentasi dan Analisis Data dengan R. UNEJ Press [3] Wikipedia. Normality Test href="http://en.wikipedia.org/wiki/Normality_test [Akses 28 Oktober 2014] [4] Tirta, IM. 2015. E-Modul: Grafik dengan R.
(Dokumen online, pada situs ini) [5] Tirta, IM. 2015. E-Modul: Regresi Dengan Dummy.
(Dokumen online, pada situs ini)
Naskah ini dibuat dengan tujuan utama sebagai dokumen contoh (IMT).